Fintech Modalku Salurkan Pinjaman Rp41,2 Triliun pada 2016-2022
UMKM perdagangan & grosir paling banyak menerima pinjaman.
Jakarta, FORTUNE – Grup Modalku menyatakan telah menyalurkan pendanaan kumulatif Rp41,2 triliun kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia pada kurun 2016–2022 dengan lebih dari 5,1 juta transaksi.
“2022 merupakan tahun yang sangat menantang bagi perjalanan bisnis Modalku. Namun, kami sangat bersyukur karena di tengah kondisi ekonomi yang penuh dinamika, Modalku berhasil mendapatkan pendanaan di awal tahun dari investor yang mampu memberi kesempatan bagi kami untuk tumbuh dan bertahan,” kata Reynold Wijaya, Co-founder & CEO Modalku, dalam rilis resmi, dikutip Kamis (19/1).
Menurutnya, 2022 juga merupakan tahun kolaborasi. Perusahaannya banyak menggelar kerja sama strategis dengan berbagai pihak. “Tentunya semua itu dilakukan demi membangun ekosistem yang lengkap bagi para UMKM,” ujarnya.
Modalku mengaku telah bekerja sama dengan lebih dari 30 mitra strategis dari berbagai industri di Indonesia, yakni e-commerce, outsourcing, logistik, transportasi, manufaktur, agribisnis, alat kesehatan, serta makanan dan minuman.
Pinjaman UMKM
Menurut catatan internal Modalku, pinjaman terbesar yang mereka salurkan adalah ke sektor perdagangan—grosir dan eceran—serta pengusaha online dengan persentase 55 persen. Setelahnya, diikuti sektor jasa, termasuk industri pengolahan, konstruksi, serta pengangkutan dan pergudangan sebesar 44 persen. Sedangkan sektor kehutanan dan perikanan mencapai 1 persen.
Perusahaan fintech lending itu menyebut penyaluran pendanaan tidak hanya berfokus di Jawa, namun menjangkau pula wilayah luar Jawa seperti Sumatera Utara, Lampung, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan dan Bali.
Meski demikian, jumlah pemberi dana Modalku tahun lalu paling banyak terdapat di wilayah Jawa dengan persentase 83 persen. Jumlah akun pemberi dana masih didominasi oleh pemberi dana individu ketimbang institusi. Komposisi pemberi dana di Modalku cukup seimbang, baik generasi milenial, generasi Z, maupun generasi X.
Dari berbagai produk, 40 persen pemberi dana memilih pinjaman terproteksi, dan 89 persen pemberi dana telah melakukan pendanaan ulang. Selain itu, Modalku menyebut kerja sama dalam bentuk channeling secara nominal meningkat 250 persen secara tahunan.
“Di tengah ketidakpastian situasi ekonomi saat ini, UMKM diprediksi akan tetap menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Sejalan dengan program pemerintah, Modalku akan terus melanjutkan komitmennya untuk memperkuat bisnis serta menjawab dan mengatasi tiga tantangan yang dialami oleh UMKM, di antaranya menyediakan akses pendanaan, menghadirkan fasilitas transaksi, serta membantu mengelola arus transaksi UMKM,” kata Iwan Kurniawan, Co-founder & COO Modalku.
Fokus Modalku pada 2023 adalah menunjukkan pertumbuhan serta meningkatkan profitabilitas perusahaan. Dia mengatakan perusahaannya telah memiliki sejumlah taktik bisnis seperti penguatan lisensi bisnis, pengelolaan pengeluaran secara bijak, perluasan kolaborasi, peningkatan reputasi industri yang belum terjangkau, serta pengembangan teknologi untuk mendukung strategi perusahaan.
“Selain itu, hal yang tidak kalah penting adalah meningkatkan standar budaya kinerja yang tinggi bagi tim Modalku agar dapat memberikan kepuasan terhadap pengalaman pengguna, proses transaksi yang semakin lancar, serta proses credit scoring yang lebih efisien,” katanya.