Jakarta, FORTUNE – Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar kerja sama dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) untuk mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Model AI dari pemerintah tersebut nantinya dapat membantu pendeteksian hoaks dalam dunia digital.
Kolaborasi tersebut diresmikan melalui acara bertajuk “Penandatanganan Kerja Sama Pengembangan Natural Language Processing Artificial Intelligence antara Ditjen Aptika dan Korika BRIN” di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis (13/4).
“Lewat kerja sama ini, Kominfo dan Korika BRIN akan menciptakan teknologi kecerdasan artifisial untuk melakukan analisis berita hoaks dan sentimen,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Samuel Pangerapan, dalam keterangan kepada wartawan usai acara tersebut.
Menurutnya, Korika akan menghasilkan algoritma berbasis Natural Language Processing (NLP dan pembelajaran mesin (Machine Learning/ML) yang akan diberikan kepada Kominfo.
“Hasil yang diharapkan Kominfo dapat memanfaatkan teknologi Kecerdasan Artifisial dalam menjalankan fungsi pengawasan atas berita hoaks dan sentimen di sosial media,” ujarnya.
Strategi AI
Sementara itu, Ketua Umum Korika, Hammam Riza, menyatakan kerja sama dengan Kominfo merupakan salah satu tindak lanjut penerapan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial Indonesia (Stranas KA). Program strategis tersebut diluncurkan pada Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 2020.
“Korika merupakan hasil pemikiran kolektif dan kolaboratif dari berbagai entitas yang melengkapi komponen quad helix, pemerintah, industri, akademis, dan komunitas,” ujarnya,
Dia mengatakan kolaborasi ini dapat membanrtu mewujudkan percepatan penerapan nasional strategi AI menuju Visi Indonesia 2045.
“Ini sejalan dengan pembentukan Korika yang merupakan gabungan pusat inovasi kecerdasan artifisial (PIKA) saat BPPT,” katanya.
Kantor berita Antara melansir, dalam kerja sama ini Kominfo akan memberikan dukungan data untuk bisa dimanfaatkan oleh tim Korika BRIN. Data-data Kominfo tersebut berasal dari hasil pencarian Automatic Identification System (AIS) yang bertugas menjaring hoaks di ruang digital Indonesia.
“Kita akan memanfaatkan data yang dikolaborasikan ini dari Kemenkominfo untuk berbagai kepentingan. Bisa dikatakan ini sebagai model dasar, big data analytics,” katanya.