TECH

Mengenal Initial Coin Offering dalam Investasi Kripto: Arti & Manfaat

ICO dapat dianggap sama seperti IPO di pasar saham.

Mengenal Initial Coin Offering dalam Investasi Kripto: Arti & ManfaatIlustrasi aset kripto. Shutterstock/Chinnapong
29 December 2022

Jakarta, FORTUNE – Trader maupun investor yang berniat untuk membeli aset kripto yang baru dirilis bisa mengikuti kegiatan Initial Coin Offering (ICO). Namun, investor perlu memperhatikan dengan baik aktivitas ICO ini karena menyimpan sejumlah risiko.

ICO merujuk kepada metode untuk mengumpulkan dana melalui penawaran suatu jenis aset kripto baru berbasis teknologi blockchain kepada publik.

Dalam bahasa yang lebih sederhana, ICO ini merupakan cara bagi pengembang aset kripto untuk meraih suntikan modal dari investor, sebagaimana dikutip dari laman Zipmex.

Konsep ICO ini dapat dianggap sama dengan penawaran umum saham perdana (IPO) di pasar modal. Namun, perbedaannya adalah ICO ini tidak seketat IPO yang diatur oleh regulator. Dalam praktiknya, ICO ini tidak diatur maupun dilindungi oleh institusi apa pun.

Dalam ICO ini biasanya ada tiga jenis aset digital yang ditawarkan, yakni payment token, utility token, dan aset token.

Cara kerja ICO

Ilustrasi aset kripto. Shutterstock/Chinnapong

Pengembang aset kripto yang ingin menghimpun dana lewat ICO tentu akan terlebih dahulu membuat proposal ataupun whitepaper. Nantinya, whitepaper itu akan berisi mengenai ide, strategi, sampai target dana untuk melaksanakan proyek aset digital. Whitepaper sama akan memerinci pula soal jumlah token beredar, jenis uang yang digunakan, penawaran harga token, serta durasi promosi ICO.

Selanjutnya, trader maupun investor dapat membeli aset kripto yang ditawarkan dengan mata uang fiat maupun aset digital.

Dalam implementasinya, ICO bisa saja gagal karena tidak memenuhi target dana. Jika itu yang terjadi, dana tersebut dikembalikan kepada trader maupun investor. Sebaliknya, jika dana berhasil terpenuhi dalam jangka waktu ICO yang ditentukan, dana tadi bakal dimanfaatkan untuk melaksanakan proyek.

Menurut situs web Pluang, pengembang akan menggunakan dana ICO untuk memenuhi tujuannnya yaitu meluncurkan produk atau memulai mata uang digital. Di sisi lain, investor akan mendapat untung bila nilai aset kripto baru itu mengalami kenaikan.

Setelah masa ICO selesai, koin baru akan dirilis ke umum. Masyarakat umum dapat membeli koin baru tersebut untuk bertransaksi atau berinvestasi. Bila harga setelah rilis naik terus, maka investor ICO akan mendapat untung banyak.

Namun, perlu dicatat risiko rugi dalam ICO sangat tinggi. Bisa jadi setelah masa ICO selesai, perusahaan langsung bangkrut atau aset kriptonya tidak laku. Peserta ICO pun biasanya adalah orang yang telah memahami risiko tersebut.

Saran menghindari risiko ICO

Ilustrasi aset kripto. Shutterstock/Wit Olszewski

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.