Minat Investasi Tinggi, Aplikasi Pluang Perluas Produk Reksa Dana
Reksa dana jadi pilihan investasi jangka panjang.
Jakarta, FORTUNE – Perusahaan penyedia aplikasi investasi, Pluang, memperluas pilihan produk reksa dana seiring dengan pertumbuhan minat investasi yang tinggi.
Dalam siaran persnya, Kamis (19/1), Pluang mengumumkan peluncuran lebih dari 15 produk reksa dana baru pada 2023. Perusahaan itu bekerja sama dengan sejumlah manajer investasi ternama seperti Sucorinvest, Eastspring, Batavia dan lainnya.
Melalui produk-produk reksa dana terbaru itu, Pluang menawarkan pilihan aset investasi berdasarkan performanya meliputi kapitalisasi pasar, imbal hasil, pertumbuhan aset, dan dana kelolaan.
“Harapannya para pengguna Pluang bisa memiliki pilihan produk investasi berkualitas sekaligus turut serta membangun pertumbuhan ekonomi,” kata Head of Corporate Communications Pluang, Kartika Dewi.
Minat reksa dana
Kartika mengatakan investor cenderung memilih untuk beralih ke pilihan aset investasi jangka panjang, termasuk reksa dana, di tengah ketidakpastian global akibat kenaikan suku bunga dan inflasi.
Dia mengutip data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 2022 yang menunjukan bahwa jumlah investor reksa dana meningkat lebih dari 40 persen dalam setahun menjadi 9,59 juta. Dari jumlah tersebut, diperkirakan lebih dari 80 persen investor menggunakan aplikasi teknologi keuangan.
Pluang mengaku mencatatkan peningkatan angka dana kelolaan reksa dana, serta transaksi tahunan sebanyak lebih dari enam kali lipat pada platformnya.
Prospek reksa dana
Reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap bisa menjadi pilihan investasi jangka panjang dalam semester satu tahun ini, kata Kartika, karena diperkirakan dapat memberikan imbal hasil stabil dengan level risiko rendah.
Kartika menyebut para investor juga perlu memperhatikan faktor aktivitas perekonomian yang kembali normal usai pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, serta aktivitas pemilu menjelang Pemilu 2024. Menurutnya, sejumlah momen kunci tersebut dapat mendukung tren kenaikan harga saham pada sektor-sektor berkapitalisasi besar pada semester II-2023.
Pada gilirannya, pertumbuhan reksa dana saham dapat menjadi lebih agresif. “Untuk orientasi investasi ke depan, para investor bisa mempertimbangkan untuk menggunakan momentum potensial ini untuk berinvestasi di reksa dana saham,” ujarnya.