Pasar Ponsel Indonesia Tumbuh Awal 2022, Oppo Jadi Juaranya
Firma riset memprediksi ponsel 5G akan lebih terjangkau.
Jakarta, FORTUNE – Oppo berhasil menjadi pemimpin pasar ponsel pintar Indonesia pada Januari-Maret tahun ini, menurut Counterpoint Research. Vendor smartphone dari Cina itu sanggup meraih 22,3 persen pangsa pasar.
“OPPO tetap menjadi merek teratas di pasar pada kuartal pertama 2022, tetapi kesenjangannya dengan saingannya vivo dan Samsung menyempit,” demikian laporan Counterpoint Research, dikutip Rabu (25/5).
Kinerja Oppo itu berkat produk seri A dan Reno, yang merupakan segmen ponsel menengah ke bawah.
vivo harus puas di posisi kedua, dengan pangsa pasar sekitar 20,6 persen. Seri Y dan V dari ponsel ini juga mampu bersaing di segmen kelas bawah dan menengah.
Sementara itu, Samsung mengawali 2022 dengan pangsa pasar sekitar 18 persen. Sebagian besar produk Samsung di segmen bawah dan menengah memiliki performa yang baik pula, seperti seri A dan M, serta didukung oleh peluncuran produk baru, di antaranya S21 FE, S22, A03 dan A53.
Selain itu, Xiaomi dan realme masing-masing membukukan pangsa pasar 14,3 persen dan 11,0 persen.
Tahun lalu, Oppo juga merajai pasar ponsel pintar Indonesia, dengan pangsa 21,8 persen. Setelahnya, diikuti vivo 19,5 persen, Xiaomi 18,9 persen, Samsung 16,1 persen, dan realme 11,4 persen.
Prospek
Laporan Counterpoint Research juga menunjukkan pasar ponsel pintar Indonesia tumbuh 11 persen dalam setahun pada kuartal I-2022. Menurutnya, pertumbuhan tersebut beriring pemulihan ekonomi yang dimulai semester kedua tahun lalu.
Pasar ponsel pintar Indonesia lebih condong ke segmen menengah bawah, dengan harga US$249 atau sekitar Rp3,6 juta. Merek-merek Cina, seperti Oppo, vivo, Xiaomi, dan realme tampak agresif di kelas tersebut.
Analis Senior Counterpoint Research, Febriman Abdillah, mengatakan pasar ponsel pintar Indonesia tahun ini memiliki prospek menjanjikan.
“Original equipment manufacturer (OEM) akan terus meluncurkan model baru, menghadirkan smartphone 5G yang lebih terjangkau, dan mendorong penjualan saluran online dengan bermitra dengan portal e-commerce,” katanya.
Ponsel dengan kisaran harga US$150 sampai US$249 atau sekitar Rp2,2 juta sampai Rp3,6 juta diprediksi bakal menjadi segmen dengan pertumbuhan tercepat, dengan pangsa 35 persen dari total pasar.
Counterpoint Research menyoroti soal penetrasi ponsel 5G yang mencapai 16 persen pada kuartal pertama 2022, ketimbang 4 persen pada periode sama tahun sebelumnya. “Smartphone 5G masih fokus pada segmen harga menengah ke atas, tetapi kita akan melihat yang lebih terjangkau akhir tahun ini,” ujarnya.