Profil Ainun Najib, Pemuda NU yang Diminta Jokowi Balik ke RI
Ainun Najib punya sederet kiprah di urusan teknologi.
Jakarta, FORTUNE – Nama Ainun Najib kembali menjadi perbincangan. Kali ini karena Presiden Joko "Jokowi" Widodo memintanya untuk “pulang kampung” ke Indonesia.
Dalam acara pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Balikpapan, Senin (31/1), Jokowi mengatakan telah mengenal Najib sebagai seorang pemuda NU serba bisa. Ia mengaku telah berkenalan dengan Najib beberapa tahun lalu.
“Saya kenal satu orang. Yang lain masih banyak lagi. Beliau ini kerja di Singapura. Tujuh tahun yang lalu saya kenal. Ngerjain ini semuanya, apa pun bisa. Masih muda sekali. Namanya Mas Ainun Najib,” kata Jokowi.
Jokowi secara tersirat meminta Najib kembali ke tanah kelahirannya dengan meminta para kyai NU sebagai pihak yang mau melayangkan bujukan.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyatakan harapan pemerintah bagi NU sebagai organisasi muslim besar Indonesia untuk dapat menangkap peluang digitalisasi. Dia membayangkan NU memiliki lokapasar dan platform edutech andal, serta mengembangkan berbagai teknologi seperti blockchain, artificial intelligence, dan machine learning.
Profil Ainun Najib: pendidikan dan karier
Najib merupakan praktisi teknologi informasi (IT) yang juga aktivis NU. Pria kelahiran Gresik, Jawa Timur, pada 1985 tersebut mencatat sejumlah prestasi di bidang sains dan teknologi.
Dia memulai kiprah dalam bidang saintek ketika menempuh pendidikan di SMAN 5 Surabaya pada 2000-2003. Kala itu, ia berhasil menyabet penghargaan honoroble mention usai tergabung dalam tim Indonesia untuk Olimpiade Informatika Asia Pasifik.
Santri NU itu lantas melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura dengam mengambil jurusan Teknik Komputer. Di situ Ainun pernah mewakili kampusnya dalam kompetisi pemrograman perguruan tinggi internasional (ACM ICPC) pada 2006-2007 bersama dengan dua mahasiswa Indonesia.
Setelah merengkuh gelar Sarjana, Najib mengawali karier profesionalnya dengan bekerja sebagai software engineer di IBM Singapura. Di sana, pria ini menjabat sebagai Senior Consultant selama kurang lebih 7 tahun hingga Januari 2015.
Najib lalu menjajal posisi Data Scientiest & Head of Analytics di Traveloka.com, startup agen perjalanan pariwisata. Hingga akhirnya dia sanggup menjadi Head of Data perusahaan sama pada 2016 hingga Januari 2018.
Saat ini, Najib bekerja sebagai Head of Analytics, Platform, & Regional Business Grab. Ia sebelumnya menjabat sebagai Head of Business Data Platform di perusahaan teknologi transportasi tersebut.
Inisiator berbagai platform sosial
Najib pun memiliki rekam jejak dalam mendirikan sejumlah platform sosial yang menyangkut kepentingan publik.
Dia salah satu inisiator KawalPemilu.org, platform digital berbasis crowdsourcing untuk penghitungan hasil pemilihan presiden 2014.
Pada Maret 2015, Najib turut menggagas KawalAPBD.org, platform yang memberikan informasi mengenai Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta baik dari versi pemerintah provinsi maupun DPRD. Platform ini membeberkan berbagai perbedaan anggaran dari kedua pihak tersebut termasuk kejanggalan yang ada di dalamnya.
Di masa pandemi, ia menginisiasi KawalCOVID-19, situs yang memberikan informasi kepada publik seputar wabah. Plaftorm sama juga kerap memberikan rekomendasi kebijakan terkait pengendalian pandemi kepada pemerintah.
Soal permintaan Jokowi, Ainun Najib kepada NU Online mengaku bingung memberikan merespons. Dia menyatakan hingga saat ini belum ada pendekatan resmi yang datang kepadanya dari siapa pun.