Target SiCepat Ekspres Jadi Perseroan Digital & Teruskan Ekspansi
Perseroan optimistis bisa menjadi jasa ekspedisi terpercaya.
Jakarta, FORTUNE – PT SiCepat Eskpres, perusahaan jasa ekspedisi pengiriman, menargetkan untuk menjadi perusahaan digital dan bakal melanjutkan ekspansi pada 2022 setelah membukukan kinerja positif pada tahun sebelumnya.
Menurut Chief Executive Officer (CEO) SiCepat Ekspres, The Kim Hai, perseroan sanggup tumbuh dan berkembang dengan pesat memasuki usia ke-8.
“Melalui inovasi produk dan layanan, SiCepat Ekspres berkomitmen untuk menjadi jasa ekspedisi terpercaya bagi masyarakat Indonesia,” katanya dalam keterangan resmi, seperti dikutip pada Senin (7/2).
SiCepat Ekspres memiliki sejumlah layanan bisnis, yaitu jasa ekspedisi, pergudangan, logistik, dan solusi e-commerce. Per 2021, perseroan didukung peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur dengan 70 ribu karyawan serta jangkauan lebih dari 1.500 gerai, 149 pick-up drop point (PUDO), 84 sortation, dan lebih dari 7.000 titik di seluruh Indonesia.
Pada aspek bisnis, perseroan mengirimkan lebih dari 2,8 juta paket per hari pada 2021 dan mencatatkan pertumbuhan 93 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Ekspansi demi jadi perusahaan digital
Tahun ini SiCepat Ekspres berharap dapat menjadi perusahaan digital yang mampu memperluas usaha, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung pebisnis lokal untuk mengembangkan bisnis. Kondisi tersebut dibuktikan dengan sejumlah aksi strategis perseroan.
Pada akhir tahun lalu, SiCepat dan PT Digital Mediatama Maxima Tbk dan AC Ventures terlibat pendanaan US$5 juta atau setara Rp71,5 miliar, kepada Nama Beauty, perusahaan kosmetik dan perawatan kulit direct-to-consumer (D2C) milik Luna Maya. Perusahaan juga merambah bisnis food and beverage (F&B) melalui Digiresto, platform pemesanan makanan terintegrasi.
SiCepat juga menambah kepemilikan saham di Digital Mediatama Maxima, perusahaan manajemen konten digital, dari 5,96 persen menjadi 6,05 persen. Dalam aksi tersebut, perseroan menyediakan dana Rp15,97 miliar dan kemungkinan dapat mengembangkan jaringan bisnisnya.
“Sebagai perusahaan jasa pengiriman asli Indonesia, SiCepat Ekspres juga turut mendukung para pelaku UMKM agar dapat mengembangkan bisnisnya, baik dari segi permodalan, kreativitas, hingga digitalisasi,” ujarnya.
Calon Unicorn
Menurut data dari CrunchBase, sejak berdiri pada 2014, SiCepat telah beroleh total pendanaan US$273,5 juta atau setara Rp3,91 triliun, dengan pendanaan terakhir (Maret 2021) US$170 juta (Rp2,43 triliun) dari investor seperti Falcon House Partners dan MDI Ventures.
Laman Daily Social mewartakan SiCepat merupakan startup yang masuk kategori centaur (valuasi di antara US$100 juta dan US$1 miliar) dan berpeluang menjadi unicorn (valuasi di atas US$1 miliar).
Indonesia telah memiliki satu unicorn jasa pengiriman, yakni J&T Express. Menurut firma riset CB Insights, perusahaan tersebut menjadi unikorn kelima setelah Gojek, Tokopedia, Ovo dan Bukalapak. Bahkan, berdasarkan data dari Hurun Global Unicorn Index 2021, valuasi J&T Express mencapai US$20 miliar atau setara Rp285 triliun.
Ken Research, perusahaan riset pasar, memperkirakan pasar logistik Indonesia pada 2025 mencapai US$94 miliar atau setara Rp1.344 triliun. Menurut mereka, pasar sektor tersebut bakal tumbuh seiring meningkatnya persaingan dan otomasi, pembangunan bandara baru, dan operasi logistik di berbagai kota.
Berikut lis sejumlah pemain di industri logistik
- JNE Expres
- Lazada Expres
- SiCepat
- Global Jet Ekspres
- Ninja Ekspres
- Fedex
- J&T Expres
- Samudera
- Lookman Djaja
- DHL, dan sejumlah pemain lainnnya