Telkomsel Prediksi Trafik Data Melonjak Saat Natal dan Tahun Baru 2023
Kenaikan trafik ditopang layanan media sosial.
Jakarta, FORTUNE – PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) memprediksi ada kenaikan trafik data internet selama periode Natal dan Tahun Baru 2023. Perusahaan telekomunikasi pelat merah ini memastikan kesiapan jaringannya demi kenyamanan pelanggan.
Dalam siaran persnya, dikutip Selasa (20/12), Telkomsel memproyeksikan lonjakan trafik layanan data (payload) 17,6 persen dibandingkan dengan rata-rata hari biasa. Total payload diperkirakan mencapai 52,5 petabyte atau tumbuh 19,1 persen ketimbang periode Natal dan Tahun Baru sebelumnya.
Proyeksi pertumbuhan layanan data tersebut diperkirakan akan didorong oleh lonjakan pada sejumlah pemanfaatan akses layanan berbasis digital. Layanan media sosial ditaksir meningkat 31,7 persen. Lalu, layanan komunikasi, termasuk instant messaging dan video conference¸melonjak 27,8 persen, streaming video 29,4 persen, mobile gaming hingga 18,6 persen, akses browsing naik 24,1 persen, dan e-commerce tumbuh 35 persen.
Sedangkan, Telkomsel memperkirakan trafik SMS akan meningkat sebesar 7,9 persen, dan layanan panggil suara menurun 3 persen.
“Telkomsel sebagai digital society enabler secara konsisten terus membuka lebih banyak potensi kemajuan bagi pelanggan untuk mendapatkan pengalaman terbaik dalam menikmati kemeriahan Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023,” kata Direktur Network Telkomsel, Nugroho, dalam rilis resmi.
Melalui program Telkomsel Siaga, perusahaan berupaya menunjang kenyamanan aktivitas telekomunikasi dan digital dengan menyiapkan kapabilitas serta teknologi jaringan broadband. Itu dilakukan melalui penyediaan kualitas, kapasitas, cakupan dan jaringan yang merata hingga pelosok negeri.
Persiapan Telkomsel
Menurut Nugroho, demi mengantisipasi lonjakan trafik telekomunikasi tersebut, Telkomsel telah melakukan sejumlah optimalisasi kapasitas dan kualitas jaringan pada 493 titik wilayah prioritas di seluruh Indonesia. Optimalisasi dilakukan terhadap wilayah yang berpotensi mengalami pertumbuhan trafik telekomunikasi secara signifikan.
Fokus wilayah prioritas tersebut mencakup 363 area spesial, seperti alun-alun dan pusat perbelanjaan, titik pemberangkatan transportasi umum, titik jalur utama mudik, area residensial, rumah sakit pusat penanganan COVID-19, dan tempat ibadah.
Nugroho menyatakan Telkomsel juga telah mengintegrasikan hingga 25.000 unit BTS 4G/LTE baru, menyiagakan tambahan 61 unit Compact Mobile BTS (COMBAT), dan meningkatkan kapasitas internet gateway hingga 9,212 Gbps. Telkomsel mengoptimalisasi pula network coverage pada lebih dari 196.000 BTS 4G/LTE se-Indonesia, dan melaksanakan pemantauan 24 jam secara remote/virtual.
“Telkomsel memastikan kesiapan dukungan infrastruktur konektivitas dan layanan digital terdepan sejalan dengan komitmen menghadirkan kenyamanan pengalaman pelanggan dalam menyambut momen Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023,” ujarnya.
Musim bepergian
Kementerian Perhubungan sebelumnya memprediksi 44,7 juta orang akan bepergian pada periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
Dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan kesiapan kementeriannya serta menyiapkan sejumlah langkah antisipasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk melancarkan penyelenggaraan angkutan Nataru.
“Pada libur Nataru kali ini tidak ada pembatasan mobilitas seperti tahun sebelumnya. Namun demikian, pelayanan transportasi publik tetap mengedepankan aspek kesehatan, selain keselamatan, keamanan, dan kenyamanan,” ujar Budi Karya, Selasa (13/12).
Dia menambahkan pihak berwenang akan mengantisipasi potensi pergerakan dalam wilayah aglomerasi, mobilitas lokal, potensi pergerakan ke lokasi-lokasi wisata, serta para pemudik yang menggunakan sepeda motor dan kendaraan pribadi.
Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kemenhub, potensi pergerakan pada Nataru tahun ini yaitu 16,35 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu yang diprediksi 19,9 juta orang. Sementara itu, warga yang tidak bepergian diprediksi mencapai 83,65 persen dari keseluruhan populasi.