Pasar Gim Indonesia Diproyeksikan Tembus Rp36 Triliun pada 2025
Pasar gim global diprediksi tembus US$665 miliar.
Jakarta, FORTUNE - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyatakan bahwa pasar Gim nasional diperkirakan mencapai US$2,5 miliar pada 2025 atau setara Rp36 triliun. Kondisi itu sejalan dengan perkembangan industri gim dalam negeri.
“Industri gim adalah salah satu sektor industri kreatif yang memiliki potensi ekonomi yang besar sekaligus memiliki pangsa pasar yang besar di Indonesia dan global,” kata Sandi melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Jumat (9/8).
Ia menyebut, salah satu perusahaan pengembang game terbesar di Indonesia ialah Agate International (Agate). Dalam rangka memperingati Hari Gim Indonesia (HARGAI) 2024, Agate dinilai terus menunjukkan dedikasinya memperkuat industri game Indonesia dan memperluas jangkauannya ke kancah global. Upaya ini mencakup berbagai usaha yang tengah dilakukan untuk mengkonsolidasikan industri game Indonesia dan memperkuat posisi Agate sebagai pemain di skala global.
Pasar gim global diprediksi tembus US$665 miliar
Di sisi lain, pasar gim global juga diprediksi akan terus tumbuh secara signifikan. Pada 2023 pasar gim global sudah mencapai US$228 miliar dan diprediksi pada 2030 mencapai US$665 miliar.
Kehadiran Agate yang agresif dalam pasar gim global adalah bentuk dukungan perusahaan untuk pemerintah Indonesia dalam merealisasikan ambisi Indonesia untuk menjadi pelaku usaha gim, tidak hanya sebagai pasar dari gim global.
Sebagai pemimpin dalam industri game nasional, Agate melihat peluang dalam upaya berkelanjutannya untuk memperkuat industri game Indonesia melalui ekspansi global. Langkah ini diharapkan dapat menyatukan berbagai talenta dan pemangku kepentingan dalam industri game Indonesia, menciptakan ekosistem yang saling mendukung di mana inovasi dan kolaborasi dapat berkembang dengan pesat.
“Kami juga merasa terpanggil untuk terus berinovasi dan berkolaborasi demi kemajuan bersama dalam industri ini. Kami percaya bahwa talenta-talenta lokal memiliki potensi yang luar biasa untuk menciptakan game-game berkualitas yang dapat bersaing di kancah internasional,” kata Co-Founder dan CEO Agate, Shieny Aprilia.
Agate telah ekspansi ke 4 negara
Seperti yang telah diumumkan pada awal tahun ini, Agate berhasil menembus pasar global yang mana sudah memiliki 4 perwakilan unit bisnis yaitu di Kanada, Jerman, Korea Selatan, dan Jepang, serta memperkuat tim di benua Amerika. Ekspansi global ini merupakan bukti nyata bahwa Agate berhasil membawa industri game Indonesia di kancah internasional.
“Kami berupaya meningkatkan kualitas gim kami agar memenuhi standar global dan memastikan talenta lokal dapat bersaing di tingkat internasional. Kontribusi kami ini juga bertujuan untuk membawa gim lokal ke tingkat global,” kata Shieny.
Pada momen HARGAI ini, Agate bersama dengan PQube, game publisher yang berbasis di Inggris, mengumumkan akan merilis gim visual novel bergenre fantasi-romansa terbaru, ‘Celestia: Chain of Fate’ di Steam dan Nintendo Switch pada 12 September mendatang.