Jakarta, FORTUNE - Starlink milik Elon Musk sudah resmi meluncur di Bali, Indonesia pada akhir pekan lalu, bertepatan dengan perhelatan World Water Forum 2024. Lantas, apa itu Starlink?
Starlink merupakan salah satu bagian dari SpaceX (Space Exploration Technologies Corporation), sebuah perusahaan produsen roket dan pesawat luar angkasa milik Elon Musk. SpaceX mengembangkan Starlink sebagai proyek susunan Internet berbasis satelit dari Amerika Serikat (AS). Pengumuman dari proyek itu sudah dimulai sejak 2015.
Tujuan dari pengembangan Starlink adalah mendorong agar jaringan internet semakin cepat, dengan memakai teknologi satelit, agar bisa mencapai daerah-daerah terpencil.
Ciri khas Starlink sendiri adalah penggunaan konstelasi Low Earth Orbit (LEO), sebuah orbit yang letaknya tergolong dekat ke permukaan bumi, demikian dilansir dari IDN Times.
Dengan LEO, Starlink menghasilkan internet level broadbrand. Dus, layanan konektivitas Starlink dapat digunakan untuk kebutuhan streaming, gim daring, panggilan video, dan lain-lain.
Di sisi lain, akibat letaknya yang relatif dekat dengan permukaan bumi, Starlink membutuhkan dukungan satelit-satelit lebih kecil, yakni smallsats. Satelit kecil itu meluncur ke orbit bumi memakai roket Falcon 9 dari SpaceX, yang mampu mengangkut sampai dengan 90 satelit kecil.
Bagaimana cara kerjanya? Starlink memanfaatkan susunan ribuan satelit guna mengorbit di jarak kurang lebih 550 KM, sehingga latensinya pun lebih rendah, yakni sektiar 25 milidetik VS 600+ milidetik.
Berapa kecepatan internet Starlink?
Berdasarkan situs web Starlink, kecepatan unduh internet Starlink berkisar di antara 25 Mbps dan 220 Mbps. Namun, kecepatan pada mayoritas pengguna diklaim melampaui 100 Mbps.
Bagaimana dengan kecepatan unggah internet Starlink? Rentangnya mulai dari 5 Mbps sampai dengan 20 Mbps.
Kendati demikian, Starlink menyatakan, kecepatan internetnya dapat berubah tergantung pada lokasi, waktu, serta prioritas dari setiap paket layanannya.
Jika ingin mengecek berapa potensi kecepatan internet Starlink di daerah kantor atau rumah, maka Anda dapat menggunakan aplikasi Starlink, baik di iOS maupun Android.
Paket layanan Starlink
Dikutip dari Starlink.com, ada tiga segmen layanan yang Starlink tawarkan, yakni personal, bisnis, dan semua. Berikut ini perincian paket pada tiap segmen:
1. Personal
- Residensial: mulai dari Rp750.000 per bulan.
- Jelajah: mulai Rp990.000 per bulan.
- Kapal: mulai dari Rp4,34 juta per bulan.
2. Bisnis
- Lokasi tetap: mulai dari Rp1,1 juta per bulan.
- Mobilitas darat: mulai dari Rp4,34 juta per bulan.
- Maritim: mulai dari Rp4,34 juta per bulan.
3. Semua
- Standar: mulai Rp750.000 per bulan.
- Prioritas: mulai Rp1,1 juta per bulan.
- Mobile: mulai Rp990.000 per bulan.
- Prioritas mobile: mulai Rp4,34 juta per bulan.
Demikian informasi seputar Starlink milik Elon Musk. Tertarik untuk pasang?