TECH

Resep Bisnis Berumur Panjang: AI, Cloud, dan Teknologi Hijau

Tanpa bias, mampu capai optimalisasi dan efisiensi.

Resep Bisnis Berumur Panjang: AI, Cloud, dan Teknologi HijauIlustrasi AI Generatof/Dok. Google
07 August 2023

Jakarta, FORTUNE - Transformasi dan inovasi: hal penting untuk menjaga keberlanjutan bisnis agar mampu bertahan mengatasi dinamika tantangan. Teknologi AI berperan penting.

SAP, produsen perangkat lunak global untuk mengelola proses bisnis, memanfaatkan AI dalam sistemnya guna meningkatkan inovasi bagi para korporasi. Salah satunya, dalam proses perekrutan dalam perusahaan.

President SAP Asia Pacific Japan, Paul Marriott mengatakan, AI telah membantu mendefinisikan peran dan deskripsi pekerjaan tanpa bias. Sesuatu yang jadi masalah di proses perekrutan di berbagai perusahaan. Misalnya, pekerjaan di industri tertentu erat dikaitkan dengan demografi laki-laki saja atau sebaliknya, sehingga lahir ketimpangan kesempatan.

“AI sudah sangat efektif dalam menghilangkan bias itu dari deskripsi pekerjaan. Jadi ketika Anda mengunggah lowongan pekerjaan, Anda akan menarik lebih banyak orang, kan?” katanya dalam sesi wawancara eksklusif di Jakarta (3/8).

SAP tak melakukannya sendirian. Terkait pemanfaatan AI dalam proses perekrutan, SAP bermitra dengan Microsoft dalam memaksimalkan AI generatif di layanan SuccessFactors.  Bukan hanya untuk merekrut, melainkan juga untuk mempertahankan dan memoles keterampilan setiap karyawan korporasi. Adapun, SAP SuccessFactors sudah digunakan oleh lebih dari 9.750 pelanggan secara global.

Terkait etika dalam pemanfaatan AI, SAP bahkan menyusul buku panduan khusus demi memastikan teknologinya berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku di setiap wilayah. “Kami bermitra dengan pemerintah Singapura, Uni Eropa, negara Asia Tenggara, hingga Korea dan Jepang. Jadi ketika kebijakan dibuat, kami ingin memastikan itu dapat memaksimalkan peluang bisnis, tapi dalam jalur yang aman dan etis,” jelas Paul.

Optimalisasi SDM

Paul Marriott, President SAP Asia Pacific Japan

Demi inovasi, SAP telah merealisasikan rasio biaya penelitian dan pengembangan sebesar 18,3 persen dari total pendapatannya di paruh pertama 2023. Nilainya mencapai 3,14 miliar euro atau naik 8 persen (YoY). Adapun, jumlah pendapatan SAP di paruh pertama 2023 adalah 14,99 miliar euro.

Berbekal solusi berbasis inovasi itu, SAP mengidentifikasi pos yang tepat untuk memanfaatkan AI sesuai dengan proses bisnis masing-masing pelanggan. “Kami tinjau bisnisnya, prosesnya, lalu bekerja dengan mereka untuk tentukan di mana mereka bisa memperoleh pengembalian tertinggi dari investasi AI. Bisa saja di bagian keuangan, SDM, rantai pasok, dan sebagainya,” jelas Paul lagi.

Contohnya, Zuellig Pharma  salah satu distributor vaksin Covid-19 di berbasis di Singapura dan beroperasi di 16 negara Asia, termasuk Indonesia. Perusahaan itu memiliki center of excellence untuk AI yang dikelola oleh empat staf IT, dibantu oleh teknologi AI untuk bisnis. Itu telah membantu dalam proses efisiensi dari segi staf.

Bicara soal efisiensi, pengurangan jumlah pegawai selalu jadi kekhawatiran, seiring dengan pemanfaatan berbagai teknologi dalam bisnis, termasuk AI. Menurut Paul, di bidang teknologi yang menghadapi masalah keterbatasan talenta, efisiensi justru bisa membuka peluang baru bagi perusahaan dalam mengoptimalisasi SDM-nya.

Ia bilang, banyak perusahaan menggunakan 80 persen biaya teknologi dan informatika (TI) hanya untuk melakukan pekerjaan TI dasar, padahal di saat yang sama mereka sedang berusaha bertransformasi secara digital dan strategis.

“Jadi yang [AI lakukan] adalah membantu otomatisasi tugas-tugas  dasar itu, lalu membuka kesempatan bagi perusahaan untuk meningkatkan keterampilan staf TI. Misal untuk fokus pada transformasi digital. Ini lebih tentang bagaimana Anda meningkatkan keterampilan dan mendapat nilai lebih dari SDM,” katanya lagi.

Apalagi, di pasar Asia yang berpeluang tumbuh signifikan dari segi ekonomi digital, yang mana membuat perusahaan ingin memperluas tenaga kerja sekaligus berkembang pesat.

Demi inovasi, SAP telah merealisasikan rasio biaya penelitian dan pengembangan sebesar 18,3 persen dari total pendapatannya di paruh pertama 2023. Nilainya mencapai 3,14 miliar euro atau naik 8 persen (YoY). Adapun, jumlah pendapatan SAP di paruh pertama 2023 adalah 14,99 miliar euro. Berbekal solusi berbasis inovasi itu, SAP mengidentifikasi pos yang tepat untuk memanfaatkan AI sesuai dengan proses bisnis masing-masing pelanggan. “Kami tinjau bisnisnya, prosesnya, lalu bekerja dengan mereka untuk tentukan di mana mereka bisa memperoleh pengembalian tertinggi dari investasi AI. Bisa saja di bagian keuangan, SDM, rantai pasok, dan sebagainya,” jelas Paul lagi. Contohnya, Zuellig Pharmaceuticals di Indonesia, salah satu distributor vaksin Covid-19. Perusahaan itu memiliki center of excellence untuk AI yang dikelola oleh empat staf IT, dibantu oleh teknologi AI untuk bisnis. Itu telah membantu dalam proses efisiensi dari segi staf. Bicara soal efisiensi, pengurangan jumlah pegawai selalu jadi kekhawatiran, seiring dengan pemanfaatan berbagai teknologi dalam bisnis, termasuk AI. Menurut Paul, di bidang teknologi yang menghadapi masalah keterbatasan talenta, efisiensi justru bisa membuka peluang baru bagi perusahaan dalam mengoptimalisasi SDM-nya. Ia bilang, banyak perusahaan menggunakan 80 persen biaya teknologi dan informatika (TI) hanya untuk melakukan pekerjaan TI dasar, padahal di saat yang sama mereka sedang berusaha bertransformasi secara digital dan strategis. “Jadi yang [AI lakukan] adalah membantu otomatisasi tugas-tugas dasar itu, lalu membuka kesempatan bagi perusahaan untuk meningkatkan keterampilan staf TI. Misal untuk fokus pada transformasi digital. Ini lebih tentang bagaimana Anda meningkatkan keterampilan dan mendapat nilai lebih dari SDM,” katanya lagi. Apalagi, di pasar Asia yang berpeluang tumbuh signifikan dari segi ekonomi digital, yang mana membuat perusahaan ingin memperluas tenaga kerja sekaligus berkembang pesat.

Gelaran SAP Now di Singapura (24-25 Juli 2023) tentang transformasi tiga pelanggan SAP.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.