Sengketa Hak Paten Apple Watch: Penyebab dan Perkembangannya
Tahu soal sengketa hak paten Apple Watch model terbaru?
Jakarta, FORTUNE - Tahukah Anda jika Apple Inc terlibat dalam sengketa hak paten Apple Watch dengan Masimo Corporation, perusahaan healthtech dan alat elektronik konsumen? Bagaimana kronologinya?
Per Jumat (12/1), Pengadilan Banding Amerika Serikat (AS) memperkuat dua putusan dari Pengadilan Paten yang memenangkan Masimo Corp dalam sengketa hak paten dengan Apple perihal sensor oksigen darah di model terbaru Apple Watch.
Dilansir dari Reuters, Senin (15/1), keputusan itu berkaitan dengan temuan dari Patent and Trademark Office.
Hal ini terpisah dengan upaya Apple untuk membatalkan larangan impor Apple Watch terbaru. Aturan itu sendiri dirilis oleh International Trade Commission.
Akibat dari upaya banding Apple itu, larangan impor pun sedang ditangguhkan untuk sementara.
Semua berawal dari keputusan Apple merekrut teknisi jebolan Stanford bernama Marcelo Lamego. Itu semua bermula dari sebuah surel (e-mail) yang ia kirimkan ke CEO Apple Inc, Tim Cook, pada 2013.
"Saya percaya kita dapat mengembangkan gelombang teknologi baru yang akan membuat Apple menjadi merek nomor satu di pasar medical, fitness, dan welness," demikian bunyi pesannya, sebagaimana yang dilansir dari Fortune.com.
Kemudian, ia akhirnya diterima di tim yang bertugas mengembangkan jam pintar dengan sensor terkait indikator kesehatan--Apple Watch.
Muasal perkara
Masalah muncul ketika Masimo Corp menuntut Apple atas pelanggaran hak paten. Meskipun Apple membantah melakukan hal yang melanggar hukum, Masimo Corp tetap menganggap dirugikan oleh Apple dengan alasan "pembajakan karyawan". Adapun, Masimo sebelumnya bekerja sebagai periset di Masimo Corp pada 2003, lalu menjadi CTO di Cercacor (afiliasi Masimo Corp) pada 2006.
Masimo Corp sendiri adalah pembuat peralatan medis yang berbasis di Irvin, California. Perusahaan itu menilai, Lamego menyita aset berharganya--kemampuan bersifat non-invasif dan akurat untuk menghitung tingkat oksigen dalam darah manusia--lalu membawanya ke Apple. Fitur itulah yang membantu mentransformasikan jam tangan Apple Watch menjadi perangkat kesehatan.
"Lamego sebelumnya tak punya pengetahuan tentang cara mengembangkan fitur tersebut (penelitiannya sebelumnya adalah tentang neural interfaces, bukan sensor kesehatan). Dia belajar cara membuatnya di Masimo dan membawa [pengetahuannya] ke Applel," demikian menurut pihak pengacara Masimo Corp.
Sebelumnya, Apple pertama kali mengadakan penjajakan dengan Lamego, untuk bergabung dengan perusahaan, sekitar setahun sebelum mengirim surel itu. Awalnya ia menolak. Tapi, menurut pengacara Masimo, keputusan Lamego berubah setelah CEO Masimo Corp, Joe Kiani, menolak mengangkatnya menjadi CTO Masimo juga, selain di Cercacor--yang juga dipimpin oleh Kiani.
Namun, Lamego mundur dari posisinya di Apple pada Juli 2014, beberapa bulan setelah bergabung. Menurut Eksekutif di Apple, Steve Hotelling, Lamego tidak cocok di perusahaan. "Lamego disebut 'bentrok' dengan para manajer di Apple, meminta anggaran miliaran dolar dan izin untuk merekrut teknisi tanpa persetujuan atasan," kata Hotelling sebagai bagian dari deposisi dalam pertarungan kedua perusahaan di meja hijau.
Akibat sengketa hak paten Apple dan Masimo Corp itu, Apple bahkan sampai harus menarik produk Apple Watch terbaru dari toko-toko ritel di Amerika Serikat (AS) pada Desember 2023. Itu karena adanya larangan penjualan Apple Watch. Padahal, bisnis itu secara kasar menyumbang penjualan tahunan sektiar US$17 miliar.