Kembangkan Skema KPR ASN, Erick Thohir Minta BTN Gandeng BPD
BTN berupaya tekan biaya dana & kejar aset Rp500 triliun.
Fortune Recap
- Menteri BUMN Erick Thohir arahkan BTN kembangkan ekosistem dan skema KPR
- BTN diminta menjajaki kerjasama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan PT KAI
- Erick mendorong BTN bekerjasama dengan InJourney untuk penyediaan solusi perumahan di kawasan Bandara
Jakarta, FORTUNE - Mengawali tahun 2025, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memberikan arahan kepada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) untuk dapat mengembangkan ekosistem dan skema Kredit Pemilikan Rumah (Kpr). Hal itu disampaikan Erick dalam sambutannya di acara Rapat Kerja (Raker) BTN tahun 2025.
Pada tips yang diberikan, Erick meminta BTN menjajaki kerjasama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang memiliki basis nasabah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tentunya memerlukan pengelolaan gaji, namun juga membayar sekolah anak dan memiliki rumah melalui KPR.
“Bisa bekerjasama dengan bank-bank daerah, seperti di Solo, Banten, kita coba bisa back up, sebagai Bank kita tidak bisa berdiri sebagai menara gading tapi juga menjadi agregator,” kata Erick Thohir saat membuka Raker BTN 2025 di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Selain dengan Bank Daerah, Erick juga mendorong BTN untuk mempererat kolaborasinya dengan PT KAI terkait pengembangan perumahan, dan juga bekerjasama dengan InJourney, induk usaha PT Angkasa Pura, untuk penyediaan solusi perumahan bagi para pekerja di kawasan Bandara.
“Jadi ekosistem bertemu dengan ekosistem, kita tidak selalu jadi front end, apakah dengan BPD, KAI atau start up, itu bisa mempercepat karena waktu tidak pernah cukup,” kata Erick.
Topang kebijkan pemerintah, Erick Thohir minta BTN jadi megabank
Erick juga berpesan kepada BTN untuk kelak menjadi “megabank” alias bank raksasa. Menurutnya, itu perlu dilakukan lantaran BTN telah melakukan transformasi dan terus menopang kebijakan Pemerintah.
“Saya harap BTN tidak berpuas diri, kalau bisa BTN menjadi megabank, yang bisa memberikan solusi perumahan dan ekosistemnya, saya rasa itu akan jadi proposisi yang menarik di masyarakat, jangan lelah bertransformasi karena transformasi tidak ada endingnya,” kata Erick
Di hadapan para peserta Raker yang terdiri dari jajaran Direksi dan Komisaris serta para BTNers, Erick menilai transformasi yang dilakukan BTN sejak tahun 2019 terlihat banyak kemajuan yang dicapai oleh BTN. Namun, Erick berharap BTN tidak lantas berpuas diri dan terus berbenah
"Saya percaya BTN akan mencapai kemajuan yang lebih pesat dan akan lebih mudah, karena biasanya yang besar sudah comfort. Itu saya apresiasi BTN, transformasi sudah baik, jangan berpuas diri,” kata Erick.
Pada kesempatan yang sama, Erick juga memberikan sejumlah arahan yang mencakup tiga prioritas utama untuk BTN terkait strategi bisnisnya ke depan, yakni mengenai membangun kepercayaan, memberikan solusi, dan terakhir mengenai ekosistem.
Terkait kepercayaan, Erick berpesan bila BTN melangkah lebih maju, kepercayaan dari publik harus ditingkatkan, dan BTN dianggap telah melakukan langkah konkrit dengan memperbaiki tata kelola yang baik sebagai sebuah perusahaan.
BTN terus berupaya tekan biaya dana & kejar aset Rp500 triliun
Sementara itu, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menjelaskan dalam Raker 2025, BTN menetapkan visi baru untuk periode 2025-2029 yakni menjadi “Mitra Utama dalam Pemberdayaan Finansial Keluarga Indonesia”.
“Jadi ada rumah, ada keluarga, tapi tidak cuma soal KPR. Tapi bagaimana mereka bayar listrik, bayar air, bayar sekolah juga di BTN. Setelah rumah terbentuk, kita melayani semua yang dibutuhkan oleh keluarga,” ujar Nixon menambahkan.
Untuk mencapai visi jangka panjangnya, Nixon mengatakan, BTN bertekad untuk memperkuat mesin tabungan yang berkelanjutan (engine for sustainable funding), karena pendanaan merupakan tema besar di industri perbankan saat ini di tengah ketatnya dan mahalnya likuiditas akibat persaingan yang tinggi.
“Hari ini kita duduk bersama untuk berdiskusi bagaimana membangun pendanaan yang sustain, karena cost of fund (biaya dana) BTN paling tinggi di antara bank-bank milik negara (Himbara). Pelan-pelan kita menarik biaya dana agar turun, tapi masih kurang cepat. Jadi banyak inisiatif yang akan kita lakukan di banyak area, seperti digitalisasi, services, dan funding,” tutur Nixon.
Nixon berharap, BTN dapat meningkatkan proporsi dana murah (current account saving account/CASA) menjadi lebih dari 54 persen dengan menggenjot perolehan dana ritel melalui berbagai upaya, termasuk di antaranya transformasi digital.
Setelah berhasil melakukan transformasi terhadap mobile banking-nya menjadi Bale by BTN, perseroan berencana memperbanyak perubahan terhadap kantor cabangnya menjadi digital store yang akan meningkatkan efisiensi dan memodernisasi proses bisnis.
Ia menyebut, performa bisnis selama lima tahun terakhir juga meningkat secara konsisten. Nixon berharap, aset BTN dapat menembus Rp500 triliun pada 2025 karena saat ini total aset telah mencapai Rp470 triliun, terutama didorong oleh program Tiga Juta Rumah
“Saat ini BTN mencatat ada 632.000 unit di management stock per hari ini. Semoga angka ini bisa membantu pemerintah Indonesia Maju untuk merealisasikan program 3 Juta Rumah,” ujar Nixon.