Fibonacci Retracement: Pengertian, Ketentuan, Kelebihan dan Kekurangan
Fibonacci Retracement harus dipahami agar tak merugikan.
Jakarta, FORTUNE – Dalam analisis saham, para trader perlu banyak melakukan analisis pergerakan pasar untuk membuat keputusan terbaik. Salah satu yang dikenal adalah Fibonacci Retracement. Indikator analisis teknikal ini menggunakan ilmu matematika kuno yakni golden rasio fibonacci untuk membantu Anda saat trading.
Kita perlu mengenal lebih jauh tentang Fibonacci Retracement, agar bisa menggunakannya dengan tepat. Meski teknik ini bisa efektif untuk digunakan dalam menentukan posisi masuk dan keluar di pasar, sebaliknya, teknik ini juga bisa berisiko jika tidak digunakan dengan cara yang tepat dan berakhir dengan kerugian penggunanya.
Jadi, apa itu Fibonacci Retracement? berikut ini pengertian, penggunaannya, serta kelebihan maupun kekurangannya.
Pengertian
Investopedia mendefinisikan Fibonacci Retracement sebagai sebuah indikator yang menunjukkan tingkatan support dan resistance pada harga suatu aset. Berdasarkan namanya, dasar indikator ini adalah sebuah deret ukur yang pertama kali diperkenalkan di Eropa oleh ahli matematika terkenal Leonardo Pisano, dengan sebutan Fibonacci.
Setiap angka dalam deret Fibonacci adalah jumlah dari dua angka terakhir sebelumnya dalam pola 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144 dan seterusnya. Sementara itu, Level retracement Fibonacci adalah 23,6 persen, 38,2 persen, 61,8 persen, dan 78,6 persen. Meskipun bukan rasio Fibonacci resmi, 50 persen juga digunakan sebagai panduan saat retracement turun di tengah antara 38,2 dan 61,8 persen.
Persentase ini merupakan besaran pergerakan yang terjadi dari pergerakan pasar sebelumnya. Kemudian, sebuah pola digambar antara titik tinggi dan rendah. Angka-angka tersebut kemudian menunjukkan level support dan resistance di antara titik-titik tersebut.
Dengan demikian Fibonacci Retracement juga bisa dikatakan sebagai garis horizontal pada grafik saham yang menunjukkan di mana support dan resistance kemungkinan akan terjadi.
Ketentuan penggunaan
Untuk dapat menggunakan Fibonacci Retracement, ada beberapa ketentuan. Pertama, kondisi pasar harus dalam tren bullish atau bearish yang jelas. Artinya, aset harus memiliki nilai tertinggi yang lebih tinggi dan posisi terendah yang lebih tinggi dalam tren naik. Sebaliknya, aset juga harus berada di posisi terendah yang lebih rendah dan harga tertinggi yang lebih rendah dalam tren penurunan.
Dalam struktur yang jelas seperti itu, angka-angka tersebut dapat dengan mudah diterapkan ke level support dan resistance yang akan memberikan titik masuk dan keluar potensial yang jelas untuk perdagangan.
Ketentuan kedua, teknik ini harus digunakan dengan indikator lain seperti Relative Strength Index (RSI). RSI mengonfirmasi di mana aset telah overbought dan turun harga yang memberikan jaminan bahwa kemungkinan akan terjadi pemantulan. Tanpa indikator pelengkap, teknik ini bisa menyesatkan dan justru menghasilkan kerugian yang besar.
Indikator fibonacci retracement yang paling baik berikutnya adalah rata-rata bergerak, volume, dan indikator kekuatan relatif lainnya. Bila digunakan dengan cara yang benar dan dikombinasikan dengan tepat dari indikator yang ada, teknik Fibonacci retracement dapat membantu memaksimalkan keuntungan dan mengurangi risiko kerugian.
Kekurangan dan kelebihan
Seperti dua sisi mata uang, penggunaan Fibonacci Retracement juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Salah satu keunggulan indikator teknis perdagangan ini adalah kemampuan definitif untuk memberi tahu pedagang kapan harus masuk dan keluar pasar dengan peluang kerugian yang sangat kecil. Hanya saja, pemanfaatannya memang harus digunakan secara benar dalam skenario yang tepat.
Indikator ini memiliki kekurangan, banyaknya waktu yang dihabiskan untuk memahaminya. Selain itu, besarnya risiko yang akan dihadapi trader bila tak bisa menggunakan basis analisis ini dengan baik.
Demikian sedikit ulasan mengenai Fibonacci Retracement. Semoga membantu dan menambah wawasan Anda dalam mempelajari istilah perdagangan saham.